Kepada pembaca blog saya. Di sini saya sedikit berbagi ilmu
khususnya terkait dengan materi pembelajaran. Ketika saya membaca buku “Learning
Theoris” An Education Perspektive karya
Dale H Schunk Edisi keenam. Saya sungguh tertarik tentang isinya. Untuk itu, saya mencoba
berbagi memindahkan isi buku tersebut ke blog saya. Semoga bermanfaat;
Defenisi pembelajaran
Orang sepakat bahwa pembelajaran itu penting, tetapi mereka
mempunyai pandangan yang berbeda tentang penyebab-penyebab, proses dan akibat
pembelajaran. Tidak satu defenisi pembelajaran yang diterima universal oleh
para teoritis,peneliti dan praktisi. (Shuell, 1986). Meskipun ada perbedaan
pendapat tentang apa persisnya karakteristik pembelajaran, di bawah ini
terdapat defenisi umum pembelajaran yang sejalan dengan focus kognitif dan
mencakup kreteria yang menurut sebagian besar profesional pendidikan merupakan
pokok pembelajaran.
“Pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam
perilaku, atau dalam kapasitas berpelaku dengan cara tertentu, yang dihasilkan
dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya”
Tabel 1.1
Kreteria-Kreteria Pembelajaran
- Pembelajaran melibatkan perubahan
- Pembelajaran bertahan lama seiring dengan waktu
- Pembelajaran terjadi melalui pengalaman
Coba kita telaah lebih jauh ini untuk mengidentifikasi tiga
kreteria pembelajaran
Pertama, Pembelajaran melibatkan perubahan. Dalam perilaku
atau dalam kapasitas berperilaku. Orang dikatakan belajar jika mereka menjadi
mampu melakukan suatu hal dengan cara yang berbeda. Sementara itu, kita harus
ingat bahwa pembelajaraan itu berkenaan dengan penarikan kesimpulan. Kita tidak
dapat mengamati pembelajaran secara langsung, yang dapat kita amati adalah
produk-produknya atau hasil akhirnya.
Pembelajaran itu dinilai berdasarkan apa yang diucapkan,
dituliskan, dan dilakaukan seseorang. Akan tetapi perlu dipahami juga bahwa
pembelajaran melibatkan berubahnya kapasitas untuk berperilaku dengan cara
tertentu karena orang tidak biasa mempelajari suatu keterampilan, pengetahuan,
keyakinan, atau perilaku tanpa mempraktiknya pada saat pembelajaran sedang
berlangsung.
Kedua, Pembelajaran bertahan lama seiring dengan waktu. Ini
berarti, perubahan-perubahan perilaku yang sifatnya sementara tidak termasuk di
dalamnya (misalnya, berbicara dengan ucapan yang tidak jelas) yang dipicu oleh factor-faktor
seperti obat-obatan, alcohol, dan kelelahan. Perubahan –perubahan tersebut anya
sementara karena penyebab atau pemicunya hilang, perilakunya akan kembali ke
keadaan semula. Tetapi, pembelajaran bisa jadi tidak bertahan lama karena
terjadinya lupa. Ada perbedaan pendapatana tentagn berala lama perubahan harus
bertahan untuk dapat disebut sebagai hasil pembelajaran, teapi kebanyakan orang
sepakat bahwa perubahan yang durasinya singkat (misalnya, terjadi beberapa
detik), tidak dapat dikualifikasikan sebagai pembelajaran.
Ketiga, pelajaran terjadi melalui pengalaman (misalnya, dari
praktik, dari mengamati orang lain). Kreteria ini tidak mencakup
perubahan-perubahan perilaku yang terutama terbentuk karena factor keturunan
seperti perubahan-perubahan kematangan pada anak-anak (misalnya, merangkat,
berdiri). Meskipun demikian,perbedaan
antara proses kematangan dan pembelajaran sering tidak bisa dipastikan secara
jelas. Orang bisa saja memiliki bawaan lahir untuk melakukan bentuk-bentuk
perilaku tertentu, tetapi perkembangan sebenarnya dari perilaku-perilaku
tergantung pada lingkungannya.
Dalam hal ini bahasa
dapat menjadi contoh yang bagus. Ketika perangkat-perangkat vocal manusia
berkembang, manusia dapat mengucapkan bahasa, tetapi kata-kata yang
diucapkannya itu dapat dari belajar, dari interaksinya dengan orang lain.
Meskipun factor genetic penting bagi akuisisi bahasa pada anak-anak, pengajaran
dan interaksi social dengan orangtua, guru dan teman sebaya memberikan pengaruh
yang kuat terhadap penguasaan keterampilan berbahasa pada anak-anak (Mashburn,
Justice, Downer and Pianta, 2009).
Dengan cara yang
serupa, melalui perkembangan normalnya, anak-anak bisa merangkak dan berdiri,
tetapi lingkungannya harus responsive dan memberikan kesempatan pada
terbentuknya perilaku-perilaku ini. Anak-anak yang gerakan tubuhnya dibatasi
tidak akan berkembang secara normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar