Wakasek Kurikulum SMKN 1 Percut Sei Tuan, Selamat Ariadi saat memberi arahan pada serah terima mahasiswa FKIP UMSU 2016 |
“Kuncinya ketika masuk hari pertama
mengenalkan diri kendalikan siswa. Jangan sampai diatur oleh siswa. Jika hari
pertama diatur maka tiga bulan selama diatur siswa”. (Selamat Ariadi, Wakasek
Kurikulum SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
***
Pukul 07.00 WIB, tepat 1 Agustus 2016. Rombongan mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) tiba di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang berada di Jalan Kolam Medan.
Kedatangan rombongan PPL untuk
mengikuti upacara bendara dilanjutkan dengan acara serahterima. Ada sekitar 11
mahasiswa FKIP UMSU yang PPL di sekolah tersebut. Mereka terdiri dari sejumlah
program studi. Nantinya, sekitar tiga bulan akan berada di SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan untuk PPL.
Tepat 07.15 WIB, ribuan siswa sudah
berada di lapangan sekolah. Hmmm, jumlah siswa sangat besar sekitar 2.300
keseluruhan. Semua siswa terlihat tampak rapi, mulai dari pakaian dan bahkan
panjang rambut rata-rata hampir sama. Tidak terlihat siswa yang berambut
panjang.
Jam menunjukkan pukul 07.30 WIB.
Wakasek Bidang Kesiswaan dan Kurikulum terlihat sibuk mengatur siswa. Mereka
memberi arahan, saat melihat ada siswa yang sedikit terlambat. Suara tegas dan
tinggi. Cepat…, cepat…,. Spontan para siswa berlari menuju lapangan.
Upacara berlangsung dengan penuh
khidmat. Pembina Upacara menyampaikan tentang disiplin belajar. Ada kosa kata
baru yang saya dapat ketika menyaksikan jalannya upacara. Pembina Upacara, Pak
Mardi Husodo yang juga Kepala Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan
menyebutkan bahwa Google=perpustakaan besar.
Hmm, biasanya orang menyebutkan ‘mbah
google’. Tetapi, Pembina upacara menyebutnya sebagai perpustakaan besar.Beliau
berharap, para siswa mampu memanfaatkan perpustakaan besar tersebut untuk
belajar. Bukan sebaliknya, sepulang sekolah membuka laptop malah bermain game.
Jika tetap bermain game, jika terjadi berarti kesalahan besar dan kemunduran
yang terjadi.
Usai upacara, diadakan perkenalan.
Kesebelas mahasiswa pun memperkenalkan diri dan bersalaman. “Saya mahasiswa PPL
dari UMSU,” begitulah para mahasiswa PPL itu memperkenalkan diri sembari
bersalaman.
Saling menyapa antara mahasiswa PPL FKIP UMSU dan guru pamong |
Para guru yang ikut upacara pun
menyambut dengan gembira. Usai upacara, dilanjutkan dengan acara serah terimah.
Ibarat mengantar pengantin, saya pun sebagai dosen pembimbing (doping) berkenan
menyerahkan mahasiswa PPL.
Acara berlangsung tepat pukul 08.45
WIB. Kepala SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Pak Kasni sangat mengapresiasi. Tetapi
karena ada tugas wewenang diserahkan Wakasek Bidang Kurikulum, Selamat Ariadi
dan Wakasek Bidang Penjaminan Mutu Evi Rahmadani turut hadir pada serah terima
yang dilaksanakan di ruang teori.
Selain Wakasek, hadir ibu guru pamong.
Sungguh sebuah penyambutan yang sangat luar biasa dan spesial. Acara ini
merupakan tahun yang kedua dan sekolah sangat mengapresiasi setiap mahasiswa
yang PPL termasuk dari FKIP UMSU.
Bersalaman dengan guru pamong. Mahasiswa dan guru pamong terlihat sangat gembira |
“Pertama sekali saya mengucapkan
selamat datang di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang lumayan luas. Tadi, baru
ketemu lapangan upacara. Adik-adik belum meliht semua, belum mengetahui ruang
guru, dan bengkel pun belum diliha. Nanti saya ajak keliling,” ucap Pak Selamat
membuka sambutan.
Dalam sambutan yang diselingi canda dan
berlangsung penuh dengan keakraban tersebut Pak Selamat mengatakan, nantinya
sebagai tamu akan diperkenalkan kepada semua warga sekolah. Misalnya,
diperkenalkan kepada kepala program keahlian. Apalagi, dalam mengajar nantinya
mahasiswa PPL juga mengajar di program keahlian seperti listrik, teknik
computer jaringan, teknik mesin otomotif, teknik kendaraan ringan, program
keahlian pendingin dan lainnya.
“Tiga bulan beada di SMK Negeri 1 Perut
Sei Tuan nantinya adik-adik turun bobot 2 sampai 3 kilo,” ucapnya penuh canda.
Tak lupa Pak Selamat memperkenalkan para guru seperti guru pamong untuk jurusan
Matematika Ibu Erna Laily, Jurusan Bahasa Indonesia, Ibu Mega Murni Siregar,
SPd, Jurusan Bimbingan Konseling Ibu Cut Jerry Adeni SPsi, Jurusan Bahasa
Inggris, (Irfa Juraiah SSi, dan Pendidikan Akuntansi nantinya mengajar
Kewirausahaan, Dra Kartini Tanjung. Masing-masing guru diperkenalkan dan
mahasiswa pun berdiri, tak lupa Pak Selamat menyebutkan karakter masing-masing
guru pamong.
“Kalau Bu Kartini ini gesit maka adik-adik
PPL yang ikut dengan dia harus lebih gesit,” ucap Pak Selamat yang membuat
suasana serahterima tersebut berlangsung mencair.
Dia melanjutkan, pemilihan guru pamong
sesuai dengan kompetensi dan guru pamong nantinya bisa membimbing adik-adik.
Untuk memuaskan keingintahuan mulai dari menyusun RPP, mengajar di kelas,
menangani kelas BK. “Kami yakin guru pamong mampu mengarahkan dan membimbing
sehingga anak PPL memiliki bekal sekitar 40 persen untuk mengajar dan menjadi guru
BP/BK,” pesan PakSelamat.
JANGAN SUNGKAM BERTANYA
Dalam masa pembimbingan, mahasiswa PPL
jangan sungkan untuk bertanya dan berkonsultasi. Minta nomor HP guru pamong.
Tanyakan yang ingin disampaikan dan kerjasamalah yang baik.
“Saya mendoakan supaya aman, tentram
dan nyaman dan anggap sebagai rumah sendiri. Tapi, suratnya tidak saya kasih.
Kalau rumah sendiri bisa dijual tapi suatnya tidak dikasih,” ucapnya seloroh
lagi.
Satu pesan yang disampaikan Pak Selamat
dan harus kita renungkan. “Kuncinya ketika masuk, jangan pernah dikendalikan
siswa. Saat pertama mengenalkan diri, jangan sampai diatur sama siswa”.
(Selamat Ariadi, Wakasek Kurikulum SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
Menurutnya, jika hari pertama
mengenalkan diri sudah diatur siswa, maka nantinya sampai tiga bulan akan
diatur. “Kuasai hari pertama, tunjukkan aku penguasa. Tunjukkan kewibawaan,
maka hari-hari berikutnya mahasiswa PPL akan mudah dan tentunya hari berikutnya
bisa fleksibel. Kalau murid bergemuruh, langsung bentak saja dan suruh diam.
Walaun, bukan pemarah tetapi marah diperlukan untuk mendiamkan anak-anak yang
sedang rebut,” pesannya yang disampaikan dengan serius.
Berkonsultasi, dia mengatakan selama
PPL nantinya mahasiswa beradaptsi dan bertemu dengan mahasiswa lain. Seperti
dari HKBP Nommensen, dan Unimed. Silahkan tunjukkan prestasi, kebaikan dan
keramahtamanankarena akan mencerminkan nama baik almamater. “Kalau kurang baik
akan diceritakan mahasiswa lain. Ah, PPL mahasiswa UMSU cuma ngobrol, PPL tidak
ada apa-apa, tahunya menggosip. Itu tidak boleh terjadi, tapi silahkan berbaur,
jangan merasa tidak mau bergabung dari kampus lain karena setelah tamat bisa
ketemu di satu sekolah, silahkan tukar menukar informasi tentang pembelajaran.
Unimed mengajarkan teori dan metode “A”. Nommensen “B” dan UMSU “C”. Nantinya
bisa digabungkan dan akhirnya menjadi pembelajaran yang sempurna.
Hal lain yang patut diperhatikan,
berpakaian yang sopan, tata bahasa yang sopan dan bertindak yang sopan.
Kehadiran mahasiswa PPL harus bisa membuat warga SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
lebih baik.
LEBIH PEDULI
Ibu Evy Ramadhani ikut memberikan
pembekalan. Dia minta agar mahasiswa PPL lebih peduli terhadap lingkungan
kampus. Kebersihan dan tentunya keramahtamahan. “Tolong dibantu, Adik-adik
sudah bergabung dan sudah diterima. Yuk, sama-sama kita ciptakan suasana
yang enak di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan,” ucapnya.
Dia menceritakan, saat mahasiswa PPL
tidak sering ada siswa yang ‘usil’ seperti minta kenalan. “Biasanya mereka
mengatakan, kenalan lah kak. Itu biasanya terjadi, dan harus disikapi dengan
bijak dan jangan pasang muka ketat,” pinta bu Evi.
Selama bergabung di SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan jangan pernah menyombongkan diri dan angkuh. Apapun yang terjadi harus
disikapi denga bijak.
Selain itu, mahasiswa diminta untuk
mematuhi peraturan selama PPL, khususnya yang ada di sekolah. “Selamat PPL,
Selamat Bergabung di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan,” ucanya.
TRADISI YANG BAIK
Dosen pembimbing Muhammad Arifin, MPd memberi arahan |
Penulis yang juga dosen pendamping mengaku
sangat senang atas sambutan yang disampaikan pihak sekolah. Tradisi
serahterimah dan pengenalan kepada mahasiswa PPL dengan guru pamong merupakan
tradisi yang baik, patut dilestarikan dan ditiru sekolah lain.
Saya sangat gembira, pihak sekolah
menyambut dengan baik dengan tradisi pengenalan mahasiswa PPL FKIP UMSU kepada
guru pamong. Ada arahan dari pihak pimpinan sekolah. Ini memang patut dilakukan
di sekolah-sekolah lain sehingga mahasiswa PPL tidak grogi nantinya.
Selanjutnya, saya juga menyempatkan memberi
arahan kepada para mahasiswa sebelum ditinggal seperti selalu menjaga baik
almamater, ikuti peraturan sekolah dan tentunya harus belajar mandiri.
Semua mahasiswa mengiyahkan dan mereka
saat saya tinggal diajak observasi berkeliling sekolah! (Muhammad
Arifin-Catatan Serah Terima PPL di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar