24 Februari, 2022

Media Pembelajaran


Sebagai dosen umsu maka kreatifitas perlu dilakukan. Salah satu dalam mengajar. Untuk memberi penjelasan terkait materi Media Pembelajaran. Kali ini kita akan menjelaskan defenisi menurut pakar yakni  Newby, dkk, media pembelajaran adalah suatu medium pembawa pesan pembelajaran atau bermuatan membelajarkan seseorang atau segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, serta minat siswa sehingga terjadi proses pembelajaran. 

Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Metamorfosis umumnya terjadi dengan fase yang berbeda, seperti telur, larva, pupa dan nimpa. Seringkali juga tanpa fase pupa atau nimpa dan berakhir menjadi makhluk hidup dewasa atau imago. Berikut penjelasan apa itu telur, nimfa, lava, pupa dan imago. 
1. Telur 
Sel telur adalaha cikal bakal makhluk hidup yang dimiliki betina. Sel telur nanti akan berubah menjadi zigot setelah melalui proses pembuahan oleh spermatozoa pejantan. Hewan betina akan meletakkan telur yang sudah dibuahi di tempat yang sesuai dengan perkembangan calon anakanya. 
Inilah contoh gambar telur. 


10 Agustus, 2021

Berbagi Ilmu Menulis di FE UMN Al Washliyah


Medan, (strategi-belajarmengajar.blogspot.com)

Kepala UMSU Press, Muhammad Arifin, menyatakana menulis buku untuk dosen adalah keharusan karena dosen harus memiliki buku yang bisa dijadikan pedoman untuk mahasiswa belajar di rumah. “Dosen yang menulis buku itu memiliki keistimewaan karena dia yang mengetahui kekosongan literature, atau cara menyampaikan isi buku dalam proses belajar, dan terpenting buku itu bisa membantu dosen untuk menaikkan jenjang karirnya,” kata dosen umsu
Dia menambahkan, agar cepat dan lebih terarah, dosen yang akan menulis harus memahami proses, sistematika, prsedur mengirimkan naskah. Selain itu, tahapan penerbitan juga harus dipahami, sehingga memudahkan. Dosen jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penerbit, semua tidak bisa sendiri-sendiri, tapi harus berkolaborasi. 
Muhammad Arifin yang juga Kepala UPT Perpustakaan UMSU, menyampaikan buku sangat berperan membangun peradaban. Makanya, ketika banyak dosen yang menulis artinya peradaban sudah mulai dibangun. Saat ini sudah ada 572 dosen UMSU yang menulis buku baik di UMSU Press maupun penerbit lain. 
Sebelumnya, Dekan FE UMN Al Washliyah, Anggia Sari Lubis membuka Pelatihan dan Pendampingan Menulis Buku Ber-ISBN di Hotel Prime Plaza Hotel, Kuala Namo, Jalan Sultan Serdang, Tumpatan Nibung, Batang Kuis, Senin (26/7). Acara ini merupakan program  Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan melalui Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi.   
Hadir Dekan FE UMN Alwashliyah, Dr Anggia Sari Lubis, SE, M,Si, Wakil Dekan I, Dr (Cand) Ratna Sari Dewi, SE, SPd, M.SI, Wakil Dekan II, Dr Alistraja Dison Silalahi, Ketua Tim Task Force yang juga Ketua Prodi Akuntasi,  Debbi Chyntia Ovami, S.Pd, MSi,CBV didampingi Ketua Panitia Reza Hanafi Lubis, SE, M.Si. Narasumber, Dr Rini Indahwati, SE, Ak, M.Si, CA, CBV, CERA (Pemerhati BumDes Sumatera Utara, Dosen Akuntansi Politeknik Negeri Medan) 
Ia mengatakan kegiatan ini terselenggara karena prestasi Prodi Akuntansi FE UMN Alwashliyah yang telah memenangkan hibah program Kompetensi Kampu Merdeka Kemendikbud Ristekdikti 2021 di mana satu sub bagian kegiatannya luarannya ada menerbitkan buku ber-ISBN dan anggota IKAPI. 
Dia berharap agar peserta memanfaatkan pelatihan ini sebaik-baiknya sehingga menghasilkan luaran yang berkualitas dan memiliki manfaat dalam membangun ilmu pengetahuan dan peradaban khususnya mengenal karya-karya dosen FE UMN Al Washliyah. 
Ketua Tim Task Force Debbi Chyntia Ovami didampingi Ketua Panitia mengatakan selama ini paradigm dosen menulis buku itu sulit dan mahal. Apalagi, masih sedikit dosen-dosen di Prodi Akuntansi FE UMN Al Washliyah yang menulis buku. Selama ini, hanya sekadar draf tidak sampai pada terbit. Kondisi inilah yang menjadi latar belakang mengapa kegiatna pelatihan dan pendampingan menulis buku ber-isbn ini digelar. 
Adapun outpun dari kegiatan ini, ada perubahan midset dosen Prodi Akuntansi UMN Al Washliyah Medan bahwa menulis itu penting karena bisa menjadi modal untuk kepangkatan dan Laporan Beban Kerja Dosen (LBKD). Acara diisi dengan tanya jawab, dan penyerahan plakat kepada narasumber serta foto bersama.


penyerahan buku
Penyerahan buku kepada peserta


15 Juli, 2017

Pembelajaran APIK di Yayasan Pendidkan Bina Satria Mulia Medan

Doen FKIP UMSU sedang memberi pemaparan kepada peserta
Tepat Jumat-Sabtu, 14-15 Juli 2017. Untuk kedua kalinya saya (Muhammad Arifin, MPd) dan Rini Ekayati, SS, MA dari FKIP UMSU diundang melatih guru-guru di Yayasan Pendidikan Bina Satria Medan di Jalan Aluminium 1 Medan. Awal pelatihan diisi dengan penjelasan terkait Pembelajaran APIK (Aktif, Produktif, Inovatif dan Kreatif).
Worksho pembalajaran APIK diawali seremoni pembukaan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Bina Satria Mulia, Bapak Zulaspan Tupti, SE, MSi dan sambutan Kepala SD-SMP, Ramena Junimarni Pasaribu, SE dan pemaparan dari kedua narasumber Muhammad Arifin, MPd dan Rini Ekayati, SS,MA.
Kedua narasumber memaparkan, seorang guru dalam melaksanakan proses pembe­la­jar­an di kelas harus memiliki kecakapan da­lam memilih dan menentukan metode pem­belajaran yang sesuai, tepat dengan materi dan subjek yang diajarkan.
Teknologi berkembang saat ini sangat mendukung aktivitas guru untuk men­jadi lebih kreatif, dan inovatif karena seorang manajer bagi kelasnya. Se­makin bermutu manajer maka akan se­makin bermutu pula hasil yang dicapai.
Aksi lembar kertas sebagai rangkaian langkah-langkah pembelajaran
Snowball Throwing
Kepada guru-guru agar mau berkreasi dan berani menerapkan metode maupun model pembelajaran. Ser­ta mendokumentasikan segala ak­ti­vi­tas di kelas dalam bentuk video, atau tu­lisan dengan baik sehingga bisa de­ngan mudah melakukan evaluasi. Ke­berha­silan guru mengelola kelas ten­tunya ber­kon­tribusi terhadap hasil be­lajar. Maka guru harus bisa aktif, pro­duktif, inovatif dan kreatif dalam mengajar.
Kepala SD-SMP, Ramena Junimarni Pasaribu mengata­kan guru-guru yang mengikuti workshop diharapkan agar mengikuti acara dengan baik sehingga bermanfaat untuk pembelajaran tahun ajaran 2017-2018.
Pola pikir guru dalam pembelajaran ha­rus berubah, tidak monoton dengan satu metode saja. Apalagi, tahun ini kelas I-IV SD dan kelas VII SMP sudah mengikuti program Kurikulum 13 (K13). Maka guru harus bisa menye­suai­­kan.